Pendidikan merupakan suatu proses transisi dimana setiap peserta didik akan tumbuh, berkembang dan belajar memahami keadaan disekitarnya. Namun, dalam pelaksanaannya pendidikan seringkali mendapati kendala dalam memposisikan peserta didik. Beragam metode bermunculan dan seperti dua sisi mata uang, beragamnya metode-metode yang bermunculan itu seolah menambah rentetan panjang masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Kemampuan yang dimiliki peserta didik seringkali tidak didukung dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran yang bersifat klasikal dan paradigma “Belajar disekolah”, menjadi penghambat tumbuh kembang kemampuan peserta didik. Pola belajar klasikal akan menyebabkan tujuan pembelajaran akan tersampaikan secara parsial (sebagian). Sebaik-baiknya kemampuan guru dalam pengelolaan kelas (Kompetensi Pedagogik), seringkali tidak bersifat menyeluruh kepada seluruh peserta didik didalam kelas. Sehingga, hanya beberapa peserta didik yang menjadi fokus pembelajaran sedangkan sebagian peserta didik lain kurang diperhatikan. Ditambah pendidik kadang menGeneralisasi dengan berasumsi “Jika sebagian peserta didik dikelas telah memahami materi suatu pelajaran maka peserta didik yang lain juga demikian”, padahal kita ketahui bersama bahwa setiap anak dan peserta didik memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diperhatikan dan mendapatkan secara utuh pendidikan dalam proses belajar mengajar (KBM). Setiap peserta didik berhak memperoleh kasih sayang dari setiap pendidiknya.
Dalam aplikasinya, guru seringkali mengklasifikasikan peserta didik dalam kategori siswa pintar, bodoh, nakal, pendiam dan sebagainya. Kemudian memunculkan pernyataan “gak masalah bodoh asal penurut” ataupun “boleh nakal asalkan pintar”. Tapi sadarkah kita kalau pernyataan tersebut telah menjustification (menghakimi) kemampuan dan cara berfikir siswa, seolah setiap anak dilahirkan kemudian berkembang dengan kondisi tersebut. Lalu pertanyaannya, “layakkah kita untuk bersikap seperti itu?”. Tahukah kita kalau setiap manusia memiliki seratus milyar sel otak aktif dan sembilan ratus milyar sel otak pendukung lainnya, berarti total seluruhnya ada satu trilyun sel otak yang dimiliki setiap manusia dan itu semua merupakan potensi luar biasa yang mesti kita syukuri. Bahkan jika ditelaah lebih dalam, ternyata potensi itu telah ada dan dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai dasar bagi setiap siswa dalam mendukung tumbuh kembang mereka dalam proses pendidikan yakni kegiatan belajar mengajar (KBM). Guru yang mencintai siswanya akan memahami dengan melihat potensi dan bakat setiap siswa.
Setiap siswa memiliki klasifikasi cara berfikir dan dominasi penggunaan otak (Otak Kiri dan Otak Kanan) yang berimplikasi pada sikap, sifat, prilaku dan kompetensi. Tak jauh berbeda, cara berfikir guru akan menentukan sikap dan kepribadian yang akhirnya akan tumbuh dan berkembang serta melekat sebagai ciri khas dimata setiap siswanya. Secara logis, hal inilah yang kemudian menjadi akar permasalahan pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar. Keberagaman cara berfikir siswa didalam kelas akan mempersulit guru dalam menentukan tindakan atau metode mengajar yang tepat. Kita rasakan kadang metode A tepat untuk sebagian anak tapi tidak untuk anak yang lain. Hal ini tentu berlaku untuk metode-metode lain, karena keberagaman cara berfikir anak seringkali tidak mendukung metode mengajar yang diterapkan oleh guru. Secara rasionalitas, ada empat klasifikasi cara berfikir yang didukung oleh dominasi penggunaan otak yakni :- Sekuensial Konkret (SK)
- Sekuensial Abstrak (SA)
- Acak Abstrak (AA)
- Acak Konkret (AK)
Misalkan seorang guru memiliki cara berfikir SK, mengajar disituasi kelas yang didalamnya terdiri atas siswa-siswa dengan keberagaman cara berfikir. Tentu yang terjadi adalah hanya siswa yang memiliki tipe yang sama dengan si guru lah yang nanti akan fokus dan baik mengikuti pelajaran, kemudian diikuti siswa lain dalam hal ketertarikan yakni cara berfikir SA yang memiliki kesamaan tipe SK, lalu siswa dengan cara berfikir AK dalam hal pemahaman yang bersifat konkrit dan yang terakhir siswa dengan cara berfikir AA. Semakin turun maka tingkat ketertarikan siswa terhadap cara atau metode mengajar guru juga akan semakin rendah. Hal inilah yang kemudian menjelaskan bagaimana ada sebutan atau panggilan untuk guru favorit dan tidak serta siswa teladan dan menyebalkan dan sebagainya.
Dengan memahami dan meninterprestasikan keaadaan diatas sudah sepatutnya diperkenalkan suatu tindakan efektif yang faktual dan kondisional. Crazy Mathic sebagai salah satu lembaga pendidikan yang tengah berkembang, menawarkan alternatif pembelajaran dan kerjasama dalam meningkatkan dan menyongsong out-put kompetensi dan perkembangan kemampuan siswa secara optimal menjadi generasi cerdas, ilmiah dan bertaqwa.
TUJUAN- Memberi informasi keberagaman kemampuan berdasarkan analisis dominasi otak peserta didik
- Memberi penjelasan mengenai sifat dan karakter peserta didik
- Memberi pemahaman mengenai kemampuan alamiah setiap peserta didik
- Meningkatkan kompetensi belajar peserta didikMembangun pribadi yang memiliki keterampilan dalam bersosialisasi yang baik
- Menumbuhkan potensi dalam kegiatan proses belajar mengajar dan komunikasi efektif.
MANFAAT
ü Bagi Sekolah
1. Memberikan informasi terhadap kemampuan peserta didik berdasarkan klasifikasi dominasi otak dan cara berfikir peserta didik.
2. Mengklasifikasikan peserta didik kedalam kelas-kelas bukan berdasar peringkat atau random (acak) tapi berdasarkan klasifikasi cara berfikir peserta didik (Sekuensial Konkret, Sekuansial Abstrak, Acak Abstrak, Acak Konkret) dan analisis modalitas belajar peserta didik (visual, audiotorial, kinestetik).
3. Direkomendasikan dalam penentuan program atau jurusan yang tepat bagi siswa, seperti IPA, IPS maupun program kejuruan pada sekolah kejuruan.
4. Panduan guru dalam menentukan alternatif pendekatan cara belajar efektif per kelas. Setiap kelas memiliki cara belajar tersendiri berdasarkan kemampuan dan cara belajar peserta didik. Sehingga akan mempermudah guru menetapkan satu metode yang paling cocok disuatu kelas berdasarkan cara berfikir peserta didik didalam kelas dan tentunya setiap peserta didik akan memperoleh kesempatan yang sama dalam memahami pelajaran.
ü Bagi Peserta Didik
1. Sebagai “gudang” informasi mengenai dominasi kemampuan otak dan klasifikasi cara berfikir, sehingga faham akan kepribadian dan kiat berkomunikasi efektif dalam proses sosialisasi dan proses belajar mengajar.
2. 
Dengan mengenal dirinya, tentu peserta didik akan lebih mudah menggali potensi dalam dirinya dan bagaimana cara mengembangkannya.

Dengan mengenal dirinya, tentu peserta didik akan lebih mudah menggali potensi dalam dirinya dan bagaimana cara mengembangkannya.3. Memberikan kiat-kiat jitu dalam menentukan cara belajar efektif sehingga meningkatkan kompetensi dan kemampuan berfikir.
ü Bagi Orang Tua
1. Memberikan informasi mengenai klasifikasi pribadi dan sikap anak, sehingga meminimalisir asumsi orang tua terhadap kekurangan kemampuan anak karena setiap anak memiliki pendekatan cara berfikir dan belajar sesuai dengan potensi dasar anak.
2. Kualifikasi dan deskripsi gambaran pribadi anak.
3. Meningkatkan daya dukung orang tua dalam mengembangkan potensi anak dan mengoptimalkan daya kembang anak. Sehingga diharapkan anak tumbuh dan berkembang berdasarkan potensi anak itu sendiri.
STRATEGI DAN KLASIFIKASI
Tes diberikan bersifat multisensorik dengan mengklasifikasikan perlakuan menjadi dua tahap pelaksanaan yang diterapkan dalam satu waktu. Ada pun perlakuan tersebut yakni :
1. Analisis Dominasi Kemampuan Otak
2. Analisis Cara Berfikir Siswa
Pendekatan dilakukan melalui Morfologi Design dan angket yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria dan tingkat dominasi setiap peserta didik sehingga data yang diperoleh bersifat objektif, empiris dan tidak dapat direkayasa.
Cp : Ahmad Berlian Ariansyah 0813 6888 8693, 0857 5895 2693
Cp : Ahmad Berlian Ariansyah 0813 6888 8693, 0857 5895 2693

pak AB untuk saat ini kami belum menemukan komen menggunakan equations jadi tugas kami kami upload diwebsite kami tapi kami belum bisa membuktikan dah hanya bisa 1/2 jalan..he :)
BalasHapusini link tugas yang udah kami upload :
http://mtkisfun.co.cc/?p=178
atau
http://aweblue.wordpress.com/2012/03/18/1256/
Kelas : 4A
tugas utk siswa kelas XI smk muh. 3 palembang :
BalasHapus1. tuliskan nama, kelas, alamat, no. telp, nama wali kelas.
2. tuliskan cita-cita anda dimasa depan.
kirm jwabanny ke alamat e-mail yg prnah diberikan pada tugas sebelumny. krim pda tnggal 24 juni 2015 tepat pukul 15.01 dng tnggang wktu ktrlambatan maks. 5 menit